MAKALAH
MEDIA BELAJAR MENGAJAR
Disusun
guna memenuhi tugas
Mata
kuliah :
Strategi Belajar Mengajar
Dosen
Pengampu :
M. Ghufron Dimyati, M. SI

Disusun
Oleh :
1. Nita
Eviana 2021110217
2. Dewi
Riska Khodijah 2021110219
Kelas E
JURUSAN
TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (
STAIN ) PEKALONGAN
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam
mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang kondusif, media pembelajaran adalah
salah satu yang mempengaruhi dan mempunyai peranan yang sangat penting. Hal ini
disebabkan media merupakan sarana yang membantu proses pembelajaran terutama
yang berkaitan dengan indera pendengaran dan indera penglihatan. Dengan adanya
media dapat memperjelas dan mempercepat kegiatan belajar siswa karena dapat
membuat siswa lebih cepat menanggapi pelajaran. Selain itu, dengan media juga
dapat membantu pengajar membawa dunia ke
dalam kelas.
Oleh
karena itu media pembelajaran sangat penting untuk dimengerti oleh setiap orang
khususnya seorang pendidik, karena dengan media ini akan membantu dalam proses
pemahaman materi yang diajarkan. Pemanfaatannya juga harus disesuaikan dengan
kebutuhan agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai.
Untuk
lebih jelasnya, dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai media dalam
pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan
bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau
pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke
penerima pesan.[1]
Menurut Gagne ( 1970 ), media adalah berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Dan
Briggs mengatakan bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan
pesan serta merangsang siswa untuk belajar.[2]
Pengertian
media pendidikan secara lebih luas dapat diartikan manusia, benda atau
peristiwa yang membuat kondisi siswa memungkinkan memperoleh pengetahuan,
keterampilan atau sikap. Media dapat digolongkan dalam 8 kategori, yaitu:[3]
a. Realthings,
dapat berupa manusia ( guru itu sendiri ), benda sesungguhnya dan peristiwa
yang terjadi. Pengajar adalah media utama dalam proses belajar mengajar dan
merupakan motivator atau fasilitas bagi siswa untuk mengoptimalkan kegiatan
belajar.
b. Verval
representation, berupa media tulis atau cetak, buku
teks dan sebagainya.
c. Graphic
representation, berupa chart, diagram, gambar atau
lukisan.
d. Still picture,
seperti foto, slide, film strip, OHP, dan media visual lainnya.
e. Metion picture,
seperti film, televisi, radio, tape, dan lainnya.
f. Audio (recording), seperti pita kaset, real tape,
piringan hitam, soundtrack, dan sebagainya.
g. Simulation, berupa permainan yang menirukan kejadian yang
sebenarnya.
Dengan demikian media merupakan sesuatu
hal yang dapat digunakan sebagai perantara dalam menyampaikan sesuatu kepada
orang lain dalam hal ini digunakan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.
B.
Fungsi Media Pembelajaran
Pada awalnya media hanya
berfungsi sebagi alat bantu dalam kegiatan pembelajaran yakni berupa sarana
yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa dalam rangka mendorong
motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak
menjadi lebih sederhana, konkrit serta mudah dipahami. Dengan demikian media
dapat berfungsi untuk mempertinggi daya serap dan resensi anak terhadap materi
pembelajaran.[4]
Menurut
Abu Bakar Muhammad berpendapat bahwa kegunaan media belajar mengajar adalah:
a. Mampu
mengatasi kesulitan-kesulitan dan memperjelas materi pelajaran yang sulit.
b. Mampu
mempermudah pemahaman dan menjadikan pelajaran lebih hidup ( menarik ).
c. Merangsang
anak untuk bekerja dan menggerakkan naluri kecintaan, melatih belajar dan
menimbulkan kemauan keras untuk mempelajari sesuatu.
d. Membantu
pembentukan kebiasaan melahirkan pendapat, memperhatikan dan memikirkan suatu
pelajaran.
e. Menimbulkan
kekuatan perhatian ( ingatan ), mempertajam indera, memperluas perasaan, dan
cepat belajar.[5]
C. Prinsip-prinsip
Pemilihan dan Penggunaan Media
Drs. Sudirman N. (1991) mengemukakan beberapa
prinsip pemilihan media pengajaran yang dibaginya ke dalam tiga kategori,
yakni:[6]
a) Tujuan
Pemilihan
Memilih media yang akan
digunakan harus berdasarkan maksud dan tujuan pemilihan yang jelas.
b) Karakteristik
Media Pengajaran
Memahami karakteristik
berbagai media pengajaran merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki guru
dalam kaitannya dengan keterampilan pemilihan media pengajaran.
c) Alternatif
Pilihan
Memilih pada hakikatnya
adalah proses membuat keputusan dari berbagai alternatif pilihan. Guru bisa
menentukan pilihan media mana yang akan digunakan apabila terdapat beberapa
media yang dapat diperbandingkan. Sedangkan apabila media pengajaran itu hanya
ada satu, maka guru tidak bisa memilih, tetapi menggunakan apa adanya.
Dari
segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis yang perlu
mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah sebagai
berikut:[7]
1. Motivasi
Harus ada kebutuhan,
minat atau keinginan belajar dari pihak siswa sebelum meminta perhatiannya
untuk mengerjakan tugas dan latihan.
2. Perbedaan
Individual
Tingkat kecepatan
penyajian informasi melalui media harus berdasarkan kepada pemahaman siswa.
Sebab siswa belajar dengan cara kecepatan berbeda.
3. Tujuan
Pembelajaran
Tujuan akan menentukan
bagian isi yang mana yang harus mendapatkan perhatian pokok dalam media
pembelajaran.
4. Organisasi
isi
Pemebelajaran akan
lebih mudah jika isi dan prosedur atau ketrampiulan fisik yang akan dipelajari
diorganisasikan kedalam urut-urutan yang teratur dan bermakna.
5. Persiapan
sebelum Belajar
Ketika merancang materi
pembelajran, perhatian ditujukan kepada sifat dan tingkat persiapan siswa.
6. Emosi
Media pembelajaran
adalah cara yang sangat baik untuk menghasilkan respon emosional.
7. Partisipasi
Belajar memerlukan
kegiatan, partisipasi aktif oleh siswa jauh lebih baik daripada mendengarkan
dan menonton secarab pasif.
8. Umpan
Balik
Hasil belajar dapat
meningkat apabila secara berkala siswa diinformasikan kemajuan belajarnya.
9. Penguatan
Apabila siswa berhasil
belajar, ia didorong untuk terus belajar.
10. Latihan
dan Pengulangan
Agar suatu pengetahuan
dapat menjadi kompetensi atau kecakapan intelektual seseorang, hendaklah
pengetahuan itu sering diulangi dan dilatih dalam berbagai konteks.
11. Penerapan
Hasil belajar yang
diinginkan adalah meningkatkan kemampuas seseorang dalam menerapkan atau
mentrasfer hasil belajarnya pada situasi baru.
D. Urgensi
Penggunaan Media Pembelajaran
Peranan media sangat penting dalam proses
pembelajaran. Begitu pentingnya media dalam proses belajar mengajar, maka sudah
tentu di dalam pembelajaran perlu dilengkapi dengan dengan media dan tidak
diterangkan secara verbal.
Media pembelajaran juga dapat mempertinggi proses
belajar siswa, alasannya adalah:
1. Pengajaran
akan lebih menarik perhatian siswa, sehingga dapat menumbuhkan motivasi
belajar.
2. Bahan
pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh siswa.
3. Metode
mengajar akan lebih bervariasi, sehingga siswa tidak bosan.
4. Siswa
akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar.
5. Mempertinggi
proses dan hasil pengajaran.[8]
BAB III
PENUTUP
Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media merupakan sesuatu hal yang dapat
digunakan sebagai perantara dalam menyampaikan sesuatu kepada orang lain dalam
hal ini digunakan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.
Adapun
fumgsi dari media pembelajaran adalah dapat mempertinggi daya serap dan resensi
anak terhadap materi pembelajaran.
Dalam
memilih media pembelajaran harus memperhatikan prinsip-prisip psikologis yang
perlu dipertimbangkan, diantaranya adalah:
1. Motivasi
2. Perbedaan
Individual
3. Tujuan
Pembelajaran
4. Organisasi
Isi
5. Persiapan
sebelum Belajar
6. Emosi
7. Partisipasi
8. Umpan
Balik
9. Penguatan
10. Latuhan
dan Pengulangan
11. Penerapan
Dengan demikian, media adalah bagian
yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan
pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran disekolah pada khususnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Asnawir, dan Usman, Basyiruddin. 2002. Media
Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press.
Djamarah, Saiful Bahri, dan Zain, Aswan. 2006. Strategi
Bekajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Martensi. 1990. Identifikasi Kesulitan Belajar. Semarang:
IKIP Press.
Sudirman, S. Arief. 1996. Media Pendidikan
Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Grafindo Persada.
Uhbiyati, Nur. 1996. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung:
Pustaka Setia.
Usman, Basyiruddin. 1996. Metodologi Pembelajaran
Islam. Bandung: Pustaka Setia.
[1] Arief S.
Sudirman, dkk. Media Pendidikan,
Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, (Jakarta: Grafindo Persada,
1996 ), Cet IV, hlm. 6.
[2] Ibid,
hlm. 6
[3]
Basyiruddin Usman, Metodologi
Pembelajaran Islam, ( Bandung: Pustaka Setia, 1996 ), hlm.31.
[6] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan
Zain, Strategi Belajar Mengajar,
( Jakarta: Rineka Cipta, 2006 ), hlm. 126-127.