Sabtu, 06 Oktober 2012


MAKALAH
MEDIA BELAJAR MENGAJAR
Disusun guna memenuhi tugas
Mata kuliah                      : Strategi Belajar Mengajar
Dosen Pengampu             : M. Ghufron Dimyati, M. SI

LOGO STAIN.png
Disusun Oleh :
1.      Nita Eviana                                         2021110217
2.      Dewi Riska Khodijah                         2021110219

Kelas E
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN ) PEKALONGAN
2012
BAB I
PENDAHULUAN

Dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang kondusif, media pembelajaran adalah salah satu yang mempengaruhi dan mempunyai peranan yang sangat penting. Hal ini disebabkan media merupakan sarana yang membantu proses pembelajaran terutama yang berkaitan dengan indera pendengaran dan indera penglihatan. Dengan adanya media dapat memperjelas dan mempercepat kegiatan belajar siswa karena dapat membuat siswa lebih cepat menanggapi pelajaran. Selain itu, dengan media juga dapat membantu pengajar  membawa dunia ke dalam kelas.
Oleh karena itu media pembelajaran sangat penting untuk dimengerti oleh setiap orang khususnya seorang pendidik, karena dengan media ini akan membantu dalam proses pemahaman materi yang diajarkan. Pemanfaatannya juga harus disesuaikan dengan kebutuhan agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai.
Untuk lebih jelasnya, dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai media dalam pembelajaran. 








BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.[1]
Menurut Gagne ( 1970 ), media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Dan Briggs mengatakan bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.[2]
Pengertian media pendidikan secara lebih luas dapat diartikan manusia, benda atau peristiwa yang membuat kondisi siswa memungkinkan memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Media dapat digolongkan dalam 8 kategori, yaitu:[3]
a.       Realthings, dapat berupa manusia ( guru itu sendiri ), benda sesungguhnya dan peristiwa yang terjadi. Pengajar adalah media utama dalam proses belajar mengajar dan merupakan motivator atau fasilitas bagi siswa untuk mengoptimalkan kegiatan belajar.
b.      Verval representation, berupa media tulis atau cetak, buku teks dan sebagainya.
c.       Graphic representation, berupa chart, diagram, gambar atau lukisan.
d.      Still picture, seperti foto, slide, film strip, OHP, dan media visual lainnya.
e.       Metion picture, seperti film, televisi, radio, tape, dan lainnya.
f.       Audio (recording), seperti pita kaset, real tape, piringan hitam, soundtrack, dan sebagainya.
g.      Simulation, berupa permainan yang menirukan kejadian yang sebenarnya.
Dengan demikian media merupakan sesuatu hal yang dapat digunakan sebagai perantara dalam menyampaikan sesuatu kepada orang lain dalam hal ini digunakan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.
B.     Fungsi Media Pembelajaran
Pada awalnya media hanya berfungsi sebagi alat bantu dalam kegiatan pembelajaran yakni berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa dalam rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkrit serta mudah dipahami. Dengan demikian media dapat berfungsi untuk mempertinggi daya serap dan resensi anak terhadap materi pembelajaran.[4]
Menurut Abu Bakar Muhammad berpendapat bahwa kegunaan media belajar mengajar adalah:
a.       Mampu mengatasi kesulitan-kesulitan dan memperjelas materi pelajaran yang sulit.
b.      Mampu mempermudah pemahaman dan menjadikan pelajaran lebih hidup ( menarik ).
c.       Merangsang anak untuk bekerja dan menggerakkan naluri kecintaan, melatih belajar dan menimbulkan kemauan keras untuk mempelajari sesuatu.
d.      Membantu pembentukan kebiasaan melahirkan pendapat, memperhatikan dan memikirkan suatu pelajaran.
e.       Menimbulkan kekuatan perhatian ( ingatan ), mempertajam indera, memperluas perasaan, dan cepat belajar.[5]



C.     Prinsip-prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media
Drs. Sudirman N. (1991) mengemukakan beberapa prinsip pemilihan media pengajaran yang dibaginya ke dalam tiga kategori, yakni:[6]
a)      Tujuan Pemilihan
Memilih media yang akan digunakan harus berdasarkan maksud dan tujuan pemilihan yang jelas.
b)      Karakteristik Media Pengajaran
Memahami karakteristik berbagai media pengajaran merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam kaitannya dengan keterampilan pemilihan media pengajaran.
c)      Alternatif Pilihan
Memilih pada hakikatnya adalah proses membuat keputusan dari berbagai alternatif pilihan. Guru bisa menentukan pilihan media mana yang akan digunakan apabila terdapat beberapa media yang dapat diperbandingkan. Sedangkan apabila media pengajaran itu hanya ada satu, maka guru tidak bisa memilih, tetapi menggunakan apa adanya.

Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah sebagai berikut:[7]
1.      Motivasi
Harus ada kebutuhan, minat atau keinginan belajar dari pihak siswa sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan latihan.
2.      Perbedaan Individual
Tingkat kecepatan penyajian informasi melalui media harus berdasarkan kepada pemahaman siswa. Sebab siswa belajar dengan cara kecepatan berbeda.
3.      Tujuan Pembelajaran
Tujuan akan menentukan bagian isi yang mana yang harus mendapatkan perhatian pokok dalam media pembelajaran.
4.      Organisasi isi
Pemebelajaran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau ketrampiulan fisik yang akan dipelajari diorganisasikan kedalam urut-urutan yang teratur dan bermakna.
5.      Persiapan sebelum Belajar
Ketika merancang materi pembelajran, perhatian ditujukan kepada sifat dan tingkat persiapan siswa.
6.      Emosi
Media pembelajaran adalah cara yang sangat baik untuk menghasilkan respon emosional.
7.      Partisipasi
Belajar memerlukan kegiatan, partisipasi aktif oleh siswa jauh lebih baik daripada mendengarkan dan menonton secarab pasif.
8.      Umpan Balik
Hasil belajar dapat meningkat apabila secara berkala siswa diinformasikan kemajuan belajarnya.
9.      Penguatan
Apabila siswa berhasil belajar, ia didorong untuk terus belajar.
10.  Latihan dan Pengulangan
Agar suatu pengetahuan dapat menjadi kompetensi atau kecakapan intelektual seseorang, hendaklah pengetahuan itu sering diulangi dan dilatih dalam berbagai konteks.
11.  Penerapan
Hasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan kemampuas seseorang dalam menerapkan atau mentrasfer hasil belajarnya pada situasi baru.


D.    Urgensi Penggunaan Media Pembelajaran
Peranan media sangat penting dalam proses pembelajaran. Begitu pentingnya media dalam proses belajar mengajar, maka sudah tentu di dalam pembelajaran perlu dilengkapi dengan dengan media dan tidak diterangkan secara verbal.
Media pembelajaran juga dapat mempertinggi proses belajar siswa, alasannya adalah:
1.      Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa, sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2.      Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh siswa.
3.      Metode mengajar akan lebih bervariasi, sehingga siswa tidak bosan.
4.      Siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar.
5.      Mempertinggi proses dan hasil pengajaran.[8]












BAB III
PENUTUP

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media merupakan sesuatu hal yang dapat digunakan sebagai perantara dalam menyampaikan sesuatu kepada orang lain dalam hal ini digunakan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.
Adapun fumgsi dari media pembelajaran adalah dapat mempertinggi daya serap dan resensi anak terhadap materi pembelajaran.
Dalam memilih media pembelajaran harus memperhatikan prinsip-prisip psikologis yang perlu dipertimbangkan, diantaranya adalah:
1.      Motivasi
2.      Perbedaan Individual
3.      Tujuan Pembelajaran
4.      Organisasi Isi
5.      Persiapan sebelum Belajar
6.      Emosi
7.      Partisipasi
8.      Umpan Balik
9.      Penguatan
10.  Latuhan dan Pengulangan
11.  Penerapan
            Dengan demikian, media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran disekolah pada khususnya.


DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Asnawir, dan Usman, Basyiruddin. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press.
Djamarah, Saiful Bahri, dan Zain, Aswan. 2006. Strategi Bekajar Mengajar.     Jakarta: Rineka Cipta.
Martensi. 1990. Identifikasi Kesulitan Belajar. Semarang: IKIP Press.
Sudirman, S. Arief. 1996. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Grafindo Persada.
Uhbiyati, Nur. 1996. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia.
Usman, Basyiruddin. 1996. Metodologi Pembelajaran Islam. Bandung: Pustaka Setia.




[1]  Arief S. Sudirman, dkk. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, (Jakarta: Grafindo Persada, 1996 ), Cet IV, hlm. 6.
[2]  Ibid, hlm. 6
[3] Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Islam, ( Bandung: Pustaka Setia, 1996 ), hlm.31.
[4] Asnawir dan Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), hlm. 11.
[5]  Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, ( Bandung: Pustaka Setia, 1996 ), hlm.123.
[6] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan  Zain, Strategi Belajar Mengajar, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2006 ), hlm. 126-127.
[7] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), hal. 70-72.
[8]  Martensi, Identifikasi Kesulitan Belajar, ( Semarang: IKIP Press, 1990 ), hlm. 45.